Ketika buang air kecil jadi terasa sulit atau tidak lancar, mungkin sebagian besar orang akan berpikir bahwa ini hanyalah kondisi yang disebabkan oleh kurang air minum saja. Namun perlu anda ketahui, mungkin saja keluhan yang terjadi merupakan gejala awal dari retensi urine. Ini adalah keadaan di mana kandung kemih tidak mampu dikosongkan sepenuhnya, meski Anda sudah berusaha keras untuk buang air kecil. Dengan kondisi keluhan yang terjadi, tentu hal ini bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, dan jika dibiarkan akan berpotensi menimbulkan komplikasi yang lebih serius.
Beberapa Penyebab Yang Perlu Anda Ketahui
Kondisi gangguan kesehatan ini sering kali disebabkan oleh hal-hal yang mungkin tidak Anda duga. Pada pria, pembesaran prostat adalah salah satu faktor umum yang dapat menghambat aliran urine. Pembesaran ini menekan saluran kemih dan menyebabkan urine tertahan dalam kandung kemih. Namun, penyebab lainnya juga bisa mencakup infeksi saluran kemih yang menyebabkan pembengkakan, batu ginjal, atau bahkan cedera pada saraf yang mengatur fungsi kandung kemih.
Selain itu, efek samping dari obat-obatan tertentu, seperti antidepresan atau obat antihistamin, juga dapat mempengaruhi fungsi kandung kemih. Kebiasaan menahan buang air kecil terlalu lama juga bisa meningkatkan risiko retensi urine, karena otot-otot kandung kemih akan kehilangan elastisitas dan kemampuan untuk berkontraksi secara optimal.
Gejala Penumpukan Urine yang Perlu Diwaspadai
Gejala penumpukan urine tidak hanya sekedar rasa ingin buang air kecil yang terus-menerus. Anda mungkin merasa kandung kemih penuh, tetapi hanya sedikit urine yang keluar saat buang air kecil. Beberapa orang juga merasakan nyeri di perut bagian bawah akibat kandung kemih yang terus terisi. Dalam kondisi kronis, keluhan ini bahkan dapat menyebabkan infeksi saluran kemih karena urine yang tertahan bisa menjadi tempat berkembangnya bakteri.
Cara Ampuh Mengatasi Keluhan Ini
Berikut beberapa langkah efektif yang bisa Anda coba untuk mencegah dan mengatasi penumpukan urine yang terjadi :
- Terapi Otot Kandung Kemih
Terapi ini melibatkan latihan otot-otot dasar panggul, seperti kegel exercise, yang dapat membantu memperkuat otot kandung kemih. Latihan ini membantu otot berkontraksi dengan baik sehingga urine bisa dikeluarkan lebih lancar.
- Pola Buang Air Kecil Teratur
Mengatur jadwal buang air kecil setiap beberapa jam sekali, meskipun belum terasa ingin, dapat membantu kandung kemih bekerja lebih efisien. Jadwal ini bertujuan untuk melatih kandung kemih agar tidak terlalu lama menampung urine.
- Obat-obatan
Jika keluhan ini disebabkan oleh kondisi seperti pembesaran prostat, dokter mungkin akan meresepkan obat yang membantu melemaskan otot di sekitar saluran kemih atau mengecilkan prostat. Penggunaan obat harus sesuai anjuran dokter agar hasilnya efektif.
- Kateterisasi Kandung Kemih
Pada kasus yang lebih parah, kateterisasi mungkin diperlukan. Kateter adalah alat yang membantu mengeluarkan urine langsung dari kandung kemih. Biasanya, prosedur ini bersifat sementara hingga kondisi kandung kemih membaik.
Retensi urine adalah masalah kesehatan yang tidak bisa dianggap sepele. Dengan mengenali penyebab dan gejalanya, Anda dapat segera mengambil cara untuk mengatasinya. Latihan fisik, perubahan pola buang air kecil, dan pengobatan medis bisa menjadi solusi efektif agar Anda bisa kembali merasa nyaman dan sehat. Ingat, kesehatan kandung kemih yang terjaga dapat meningkatkan kualitas hidup Anda !